Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

RSS

TUGAS 7

Sifat bisnis internasional yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari



Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.



Kegiatan sehari-hari sangat dipengaruhi oleh hasil bisnis dari seluruh dunia. Misalnya, hari ini anda memakai pakaian merek Chanel dari Perancis, mengendarai mobil buatan Inggris, dan menggunakan ponsel Samsung buatan Korea. Barang-barang merek internasional terus berputar dalam kehidupan kita. Kita tidak mungkin dapat menolak datangnya merek-merek internasional. Bisnis internasional akan terus berjalan selama manusia masih ingin memenuhi kebutuhan hidup. 


Alasan mengapa bisnis internasional lebih beresiko daripada bisnis dalam negeri

a. Tidak Amannya Suatu Negara. Jika suatu negara tidak aman, para pedagangnya beralih ke negara lain yang lebih aman. Semakin aman keadaan, semakin mendorong para pedagang untuk melakukan perdagangan internasional.


b. Kebijakan Ekonomi Internasional yang Dilakukan oleh Pemerintah
Ada kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh suatu negara yang merupakan hambatan bagi kelancaran perdagangan internasional. Misalnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit.


c. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing.Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam perdagangan. Hal ini membuat para pedagang internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan impor.





Perbedaan Perdagangan dalam Negeri dan Luar Negeri :


Terdapat beberapa perbedaan antara perdagangan dalam negeri dan perdagangan internasional. Perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut :



a. Jangkauan Wilayah


Perdagangan dalam negeri mencakup satu wilayah negara, sedangkan perdagangan antarnegara menjangkau beberapa negara.



b. Cara Pembayaran



Cara pembayaran pada perdagangan dalam negeri menggunakan satu macam mata uang, sedangkan perdagangan luar negeri menggunakan macam-macam mata uang (valuta asing).



c. Sistem Distribusi


Perdagangan dalam negeri lebih banyak dilakukan dengan menggunakan sistem distribusi langsung. Sedangkan perdagangan luar negeri menggunakan sistem distribusi tidak langsung.



d. Peraturan yang Berlaku


Peraturan yang harus diikuti dalam perdagangan antarnegara lebih rumit dibandingkan dengan perdagangan dalam negeri. Dalam perdagangan internasional melibatkan sekurang-kurangnya dua negara. Oleh karena itu, peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh pedagang internasional sekurang-kurangnya berlaku pada dua negara tersebut.



e. Tingkat Persaingan


Karena penjual dan pembeli suatu barang berasal dari berbagai negara maka tingkat persaingan perdagangan antarnegara lebih ketat dibandingkan dengan perdagangan dalam negeri.



f. Satuan Ukuran dalam Berat, Panjang, dan Isi


Dalam perdagangan dalam negeri biasanya digunakan ukuran berat, panjang, dan volume yang berlaku di dalam negeri. Namun untuk perdagangan internasional, ukuran-ukuran tersebut harus menggunakan ukuran yang berlaku secara internasional.



g. Biaya Angkutan


Dalam perdagangan internasional diperlukan biaya angkutan yang lebih tinggi daripada perdagangan dalam negeri. Ini terjadi karena perbedaan jarak dan sistem administrasi perdagangan.



h. Tatap Muka Langsung Penjual dan Pembeli


Dalam perdagangan dalam negeri, antara penjual dan pembeli dapat bertatap secara langsung. Akan tetapi, dalam perdagangan internasional bagi penjual dan pembeli untuk bertatap muka secara langsung tidak mudah.






 Sumber:





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TUGAS 6

STARBUCKS
  1. Latar belakang

Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Starbucks Corporation adalah sebuah perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia,dengan 20.336 kedai di 61 negara, termasuk 13.123 di Amerika Serikat, 1.299 di Kanada, 977 di Jepang, 793 di Britania Raya, 732 di Cina, 473 di Korea Selatan, 363 di Meksiko, 282 di Taiwan, 204 di Filipina, dan 164 di Thailand.
Starbucks menjual minuman panas dan dingin, biji kopi, salad, sandwich panas dan dingin, kue kering manis, camilan, dan barang-barang seperti gelas dan tumbler. Melalui divisi Starbucks Entertainment dan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film. Banyak di antara produk perusahaan yang bersifat musiman atau spesifik terhadap daerah tempat kedai berdiri. Es krim dan kopi Starbucks juga dijual di toko grosir.
Sejak didirikan tahun 1971 di Seattle sebagai pemanggang dan pengecer biji kopi setempat, Starbucks meluas dengan cepat. Pada tahun 1990-an, Starbucks membuka kedai baru setiap hari kerja, satu tahap yang terus dilanjutkan sampai tahun 2000-an. Kedai pertama di luar Amerika Serikat atau Kanada dibuka pada pertengahan 1990-an, dan jumlah kedainya di luar negeri mewakili sepertiga dari total kedai Starbucks di seluruh dunia. Perusahaan ini berencana membuka 900 kedai baru di luar Amerika Serikat pada tahun 2009, dan telah menutup 300 kedai di Amerika Serikat sejak 2008.

  1. TUJUAN STARBUCKS

  1. Visi
--the company’s vision is to ‘establish Starbucks as the most recognized and respected brand in the world.’—
Menjadikan starbucks sebagai brand yang terkenal dan dihargai di seluruh dunia.
Untuk mencapai visi tersebut ditetapkan 4 komponen dasar yaitu :
  • Membangun nilai dasar perusahaan sebagai perusahaan yang hanya menggunakan bahan dan menghasilkan produk yang terbaik.
  • Menciptakan image yang cemerlang yang melekat didalam pikiran pelanggan.
  • Membentuk Starbucks sebagai suatu brand yang terkenal, walaupun orang tidak mengetahui secara jelas bidang usaha yang dijalankan, tetapi masyarakat merasa familiar dengan merek starbucks.
  • Menjadikan starbucks sebagai merek terkenal dan dihargai. Menjadi nomor satu atau diatas brand lainnya dalam jangka waktu tak terbatas.
    Dalam seluruh kegiatan perusahaan kualitas tinggi menjadi dasar yang utama, mulai dari pembelian bahan baku, proses produksi sampai menjual produk dalam kondisi terbaik yang dilakukan oleh setiap bagian dari perusahaan. Pencapaian hasil ini juga ditunjang oleh cepatnya perluasan Outlet, sebagai bentuk pengembangan saluran distribusi.
  1. Misi
The mission of Starbucks is to establish Starbucks as the premier purveyor of the finest coffee in the world while maintaining our uncompromising principles while we grow Starbucks is committed to a role of environmental leadership in all facets of our business. Starbucks berkomitmen untuk berperan sebagai pemimpin dalam memperjuangkan lingkungan hidup disetiap lini kegiatan perusahaan. Untuk mencapai misi tersebut dengan berkomitmen untuk :
  • Memahami tentang masalah lingkungan hidup dan berbagi informasi dengan mitra usaha.
  • Menciptakan solusi yang inovatif dan fleksible dalam menghadapi perubahan.
  • Bekerja keras untuk membeli, menjual dan menggunakan produk yang ramah lingkungan.
  • Memahami tanggung jawab itu sebagai hal yang penting untuk lingkungan hidup.
  • Menanamkan tanggung jawab lingkungan hidup sebagai nilai dasar perusahaan.
  • Mengukur dan memonitor kemajuan setiap proyek terhadap dampak kepada lingkungan hidup.
  • Mendorong seluruh mitra untuk ikut serta dalam memperjuangkan misinya.

6 prinsip dasar untuk mengukur kelayakan dalam pengambilan keputusan di Starbucks:
  • Melakukan usaha yang bermanfaat untuk lingkungan dan saling menghargai & memuliakan sesama mahluk.
  • Menjadikan keaneka ragaman atau perbedaan sebagai hal yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan.
  • Menetapkan standar yang tinggi dalam pembelian, proses produksi dan pengiriman produknya.
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan
  • Memberikan kontribusi yang positif untuk masyarakat dan lingkungan hidup.
  • Menetapkan bahwa keuntungan bagi masyarakat dan lingkungan itu sebagai hal yang penting bagi keberhasilan di masa yang akan datang.

  1. Pembahasan

  1. Sejarah dan Kegiatan Starbuck
Starbucks Corporation pada awalnya hanyalah merupakan perusahaan lokal berupa kedai kopi di kota Seattle. Dibuka pada tahun 1971 oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel dan Gordon Bowker. Awalnya kedai kopi ini bernama Il Giornale dan dikelola oleh 3 orang ini sebagai salah satu kedai kopi biasa di kota Seattle. Howard Schultz bergabung dengan perusahaan ini pada tahun 1982. Pada tahun 1985, Howard berkunjung ke Italia dan terinspirasi untuk membuat inovasi terhadap kedai kopinya di Seattle. Howard memutuskan untuk membeli Il Giornale dari 3 pemilik aslinya dan merubah namanya menjadi Starbucks pada 1987.
Starbucks Cafe menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas selain kopi ataupun variasi campuran antara minuman kopi dengan minuman lainnya baik panas maupun dingin dan makanan ringan. Dalam Perkembangannya Starbucks Cafe juga menjual merchandise seperti cangkir, mug, thumbler, toples, dst. Starbucks corporation juga mempunyai divisi Starbucks Entertainment yang memproduksi musik, buku dan film. Di Starbucks Cafe juga tersedia layanan WiFi bagi pelanggan yang ingin berinternet ria sambil menikmati secangkir kopi dan makanan ringan atau sambil mendengarkan CD dari para pemusik dan artis terkenal.
Berbagai macam layanan inilah yang dijual oleh Starbucks Cafe kepada para pelanggannya, tidak hanya sekedar minuman kopi, tapi sebuah experience dalam menikmati minuman kopi, inilah yg disebut dengan The Starbucks Experience oleh Joseph Michelli dalam bukunya yang berjudul sama. Inilah sebuah alasan mengapa harga minuman dan makanan di Starbucks Cafe dinilai overprice bagi orang awam yang bukan pelanggan Starbucks Cafe. Karena yang dijual bukanlah hanya minuman kopi dan makanan ringan tapi sebuah experience dalam menikmati minuman kopi dan makanan ringan dengan gaya yang cozy and comfortable.
Howard memutuskan untuk membuat jaringan Starbucks Cafe di AS. Sejak tahun 1987 pula jaringan Starbucks Cafe dibuka diluar Seattle, yaitu di Vancouver dan Chicago. Jaringan ini terus berkembang di AS dan pembukaan gerai-gerai baru begitu pesat sejak 1990, bahkan jaringan Starbucks Cafe begitu menggurita di AS dengan total 11,434 kedai di Amerika Utara. Jaringan Starbucks Cafe yang begitu menggurita di Amerika Utara mengalami saturasi dan tidak ada pilihan lain bagi Howard kecuali untuk expansi keluar Amerika. Starbucks Cafe pertama kali dibuka diluar Amerika di Tokyo pada 1996. Pada akhir Maret 2008 Starbucks Corporation memiliki total 16,226 Starbucks Cafe di 44 negara sebagai cabang, bukan franchise.
Starbucks Corporation bekerja sama dengan perusahaan lokal di negara tujuan yang ditunjuk resmi oleh Starbucks Corporation Pusat di Seattle. Di Indonesia, Starbucks Cafe dikelola oleh PT Mitra Adi Perkasa. Starbucks Corporation menutup penjualan di 2009 sebesar USD 9,779,100,000 dengan jumlah saham 745,100,000 lembar dan total karyawan 142,000 orang di seluruh dunia. Harga saham Starbucks Corporation di bursa Nasdaq ditutup dengan nilai USD 28.09 / lembar per 18 Juni 2010 lalu. Data dari www.corporateinformation.com ini menunjukkan kondisi Starbucks yang sehat.
Starbucks Corporation melaporkan bahwa laba perusahaan naik lebih dari delapan kali lipat pada kuartal kedua tahun 2010 saat pengunjung datang dan berbelanja lebih banyak. Usaha perusahaan yang menggenjot kinerja waralaba internasional dan meningkatkan penjualan dari kedai-kedai yang dimiliki sendiri membantu mengerek keuntungan menjadi USD 217.3 juta atau USD 0.28 per saham. Gambaran tersebut, untuk kuartal yang berakhir pada 28 Maret, termasuk potongan USD 0.01 per lembar saham. Dalam periode yang sama tahun sebelumnya, Starbucks hanya mampu menggaet USD 25 juta atau USD 0.03 per saham. Revenue meningkat 9 persen menjadi USD 2.53 miliar dari USD 2.33 miliar pada tahun 2009.
Meskipun Starbucks memposisikan dirinya sebagai kedai kopi, mereka juga menyediakan teh serta makanan-makanan yang cocok untuk dimakan sembari minum kopi, hal tersebut membuat Starbucks sangat digemari oleh konsumennya. Di negara asalnya Starbucks sangat digemari karena mayoritas masyarakat di Amerika meminum kopi di pagi hari ataupun di siang hari saat waktu istirahat kantor.

  1. Proses Menjadi Waralaba Starbuck

Bagaimana cara membeli waralaba Starbucks?
Does Starbucks franchise? Starbucks does not franchise operations and has no plans to franchise in the foreseeable future. In North America, the majority of our stores are Company-operated. As an exception, Starbucks may enter into licensing arrangements with companies who provide access to real estate which would otherwise be unavailable such as airport locations, national grocery chains, major food services corporations, college and university campuses and hospitals. For international business development opportunities please refer to the International Development section of this Web site. If you have further questions, please send us an e-mail through the Contact Us portion of the site.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Starbucks tidak diwaralabakan. Bentuk kerja sama yang ditawarkan adalah berupa perjanjian lisensi untuk perusahaan-perusahaan yang dapat menyediakan lokasi yang strategis untuk starbucks. Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi PT Sari Coffee Indonesia dengan no telepon dan alamat di atas.

  1. Keuangan Starbuck


Starbuck, warung kopi paling terkenal di dunia ternyata dibangun dengan sistem pembiayaan venture capital yang kurang lebih mirip dengan sistem mudharabah di bank syariah. Berdasarkan sebuah sumber,  starbucks yang awalnya didirikan di Seattle, AS, itu besar dan mendunia justru bukan karena kredit yang dikucurkan oleh bank, melainkan oleh para pemodal besar yang ber venture capital dengan yield bagi hasil di  akhir kontrak. Agaknya mencengangkan bahwa sejatinya konsep venture capital itu justru sangat mirip dengan konsep mudharabah dalam muamalat.
Starbucks, seperti juga Apple dan Google adalah tiga dari puluhan atau ratusan jumlah usaha yang sukses dibiayai dengan konsep mudharabah. Para pemodal-pemodal besar, bisa saja menyimpan dananya di bank-bank besar, toh tiap bulannya pasti mendapatkan return yang sesuai, tapi mereka memilih menyeleksi setiap peluang usaha dengan ide dan gagasan cemerlang yang datang, mereka mencermati, membiayai sekaligus mendampingi secara langsung usaha-usaha tersebut, alhasil seperti yang kita lihat, usaha-usaha dengan merek seperti yang disebut di atas adalah sekian dari banyak usaha yang sukses.
Jangan mengandalkan pendapatan dari satu sumber saja. Starbucks tidak mengandalkan pendapatannya hanya dari penjualan kopi. Menurut DataMonitor, komposisi pendapatan eceran Starbucks di tahun 2003 terdiri dari 78% minuman, 12% makanan, 5% biji kopi, dan 5% perlengkapan minum kopi dan segala asesorisnya.
Kisah perjuangan Schultz membawa Starbucks keluar dari krisis dituangkan dalam sebuah buku berjudul Onward: How Starbucks Fought for Its Life without Losing Its Soul. Buku ini resmi dirilis di Indonesia bulan Mei 2011.
Howard Schultz adalah Chairman, President, dan CEO Starbucks. Tahun 2001, Schultz mundur dari jabatan CEO dan mengurangi kegiatan operasional sehari-hari. Selama delapan tahun mengawasi, Starbucks pun mengalami krisis yang memuncak pada tahun 2008. Pada tahun itu Schultz memutuskan kembali menduduki jabatan CEO dan berusaha mengeluarkan Starbucks dari krisis. Konsep Starbucks Experience mengalami perubahan demi pertumbuhan ekonomi, dan Schultz bertekad membuat Starbucks kembali kepada nilai-nilai dasar, sekaligus memperbaiki kesehatan secara finansial.
Melalui Onward, Schultz berbagi cerita bagaimana ia kembali ke perusahaan tersebut dan seberapa besar transformasi yang dilakukannya setelah itu. Ia membuka semua rahasia, bagaimana pada saat kondisi ekonomi paling buruk dalam sejarah, Starbucks justru berhasil mendapatkan profit.
Schultz juga pernah menutup seluruh toko Starbucks di Amerika Serikat untuk beberapa jam demi keperluan training karyawan. Keputusan ini secara ekonomi merugikan karena berapa kerugian jika toko tutup tiga jam? Namun, ternyata keputusan berani Howard tersebut justru membawa dampak baik bagi Starbucks. Banyak konsumen mencari-cari Starbucks, bahkan sengaja datang untuk minum kopi sebelum ditutup. Setelah buka kembali, para konsumen puas dengan hasil training dengan meningkatnya kualitas kopi yang dijual.

  1. Produk Starbuck

Pada Juni 2009, perusahaan ini mengumumkan akan merombak menunya dan menjual salad dan makanan panggang tanpa sirup jagung berfruktosa tinggi dan bahan-bahan artifisial. Tindakan ini diharapkan menarik konsumen yang memperhatikan kesehatan dan biaya dan tidak akan memengaruhi harga jualnya.
Starbucks memperkenalkan jajaran merek paket kopi instan baru bernama VIA "Ready Brew" pada bulan Maret 2009. Produk ini pertama diluncurkan di New York City dengan pengujian produk di Seattle, Chicago, dan London. Dua rasa VIA pertama adalah Italian Roast dan Colombia, yang kemudian diluncurkan bulan Oktober 2009 di seluruh Amerika Serikat dan Kanada. Kedai-kedai Starbucks mempromosikan produk ini dengan "tantangan uji coba" buta terhadap kopi instan versus kopi seduh segar. Banyak orang tidak mampu membedakan kopi instan dan kopi seduh segar. Sejumlah analis memperkirakan bahwa dengan memperkenalkan kopi instan, Starbucks akan menurunkan nilai mereknya sendiri.
Starbucks mulai menjual bir dan anggur di sejumlah kedai di Amerika Serikat pada tahun 2010. Per April 2012, bir dan anggur tersedia di tujuh kedai dan banyak kedai lain yang meminta lisensi penjualannya.
Pada tahun 2011, Starbucks memperkenalkan ukuran cangkir terbesarnya, Trenta, dengan kapasitas 31 ons. Bulan September 2012, Starbucks meluncurkan Verismo, mesin kopi prasmanan yang memakai cangkir plastik tersegel berisi kopi giling dan "keran susu" untuk latte.
Pada tanggal 10 November 2011, Starbucks Corporation mengumumkan bahwa mereka telah emmbeli perusahaan jus Evolution Fresh dengan nilai $30 juta dan berencana memulai bar jus pada pertengahan 2012, memasuki pasar yang dikuasai Jamba Inc. Kedai pertamanya dibuka di San Bernardino, California, sementara kedai di San Francisco akan dibuka pada awal 2013.
Tahun 2012, Starbucks mulai menjual jajaran minuman refresher dingin di kedai-kedainya yang berisi ekstrak biji kopi arabika hijau. Minuman tersebut berperisa buah dan mengandung kafein, namun tidak memiliki rasa kopi. Salah satu proses ekstraksi kopi hijau Starbucks adalah merendam biji-biji tersebut di air.
Nama
Ukuran
Catatan
Demi
3 US fl oz (89 mL)
Ukuran terkecil. Cicipan espresso.
Short
8 US fl oz (240 mL)
Paling kecil di antara dua ukuran asli.
Tall
12 US fl oz (350 mL)
Paling besar di antara dua ukuran asli.
Grande
16 US fl oz (470 mL)
"Besar" dalam bahasa Italia/Spanyol/Portugal/Perancis
Venti
20 US fl oz (590 mL), 26 US fl oz (770 mL)
"Dua puluh" dalam bahasa Italia
Trenta
30 US fl oz (890 mL)
"Tiga puluh" dalam bahasa Italia

Teh

Starbucks memasuki pasar teh pada tahun 1999 ketika mereka membeli merek Tazo dengan nilai US$8.1 juta. Pada akhir 2012, Starbucks menyatakan akan membeli Teavana dengan nilai US$620 juta. Pada November 2012, tidak ada pemasaran produk Starbucks di kedai-kedai Teavana, meski akuisisi ini memungkinkan ekspansi Teavana melampaui keberadaannya saat ini di mal-mal perbelanjaan.

Kualitas kopi

Kevin Knox bertugas menangani kualitas kopi di Starbucks sejak 1987 sampai 1993 menulis di blognya tahun 2010 tentang bagaimana George Howell, veteran kopi dan pendiri Cup of Excellence, terkejut dengan biji panggangan gelap yang dijual Starbucks pada tahun 1990. Berbicara dengan New York Times pada tahun 2008, Howell menyatakan bahwa panggangan gelap yang dipakai Starbucks tidak memperdalam rasa kopi, namun malah menghancurkan nuansa rasanya. Consumer Reports edisi Maret 2007 membandingkan kopi milik jaringan cepat saji Amerika Serikat dan menempatkan Starbucks satu tingkat di bawah McDonald's Premium Roast. Majalah ini menyebut kopi Starbucks "kuat, tetapi terbakar dan cukup pahit sampai-sampai mata Anda berair, bukannya terbuka lebar".

  1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang ada dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:
  • Starbucks adalah suatu perusahaan yang mampu mengangkat citra cafe yang menjual kopi di pinggir jalan menjadi cafe yang eksklusif dengan konsep usahanya dan inovasi produknya. Perusahaan mampu menghadapi controllable elements di samping beberapa uncontrollable elements ketika memasuki pasar global, meskipun tidak semuanya dihadapi dengan mudah.
  • Starbucks menghadapi berbagai resiko ketika memasuki pasar global, tetapi hal ini dapat diatasi dengan baik dengan melakukan riset pasar terlebih dahulu untuk mengantisipasi persaingan dalam pasar global.
  • Starbucks adalah perusahaan yang bersedia melakukan segala usaha untuk mendominasi pasar, meskipun kadang-kadang menggunakan cara yang sedikit kurang etis. Tetapi kegigihannya ini membuahkan hasil yang sangat luar biasa, sehingga nama Starbucks selalu dikonotasikan dengan kopi oleh hampir seluruh masyarakat di dunia. Kepuasan konsumen atas produknya yang berkualitas prima dan layanannya yang cepat merupakan salah satu keunggulan kompetitif. Starbuck sehingga mereka akan merekomendasi- kan hal ini melalui words of mouth untuk menanamkan brand image Starbucks yang meng- gunakan strategi franchising untuk memasuki pasar global.
  • Untuk meningkatkan profitability di Jepang, Starbucks mengembangkan outletnya dengan cepat dan melakukan berbagai renovasi serta sistem pemasaran produk melalui vending machine. Selain itu perusahaan juga bekerja sama dengan rekanan lokal dan melakukan inovasi produk sesuai dengan selera konsumen setempat (local tastes and preferences).



  1. Saran
Untuk mengantisipasi kendala dan masalah yang timbul maka Starbucks dapat meningkatkan kinerja perusahaannya dengan melakukan hal-hal berikut ini:
  • Untuk mengantisipasi masalah ketenagakerjaan, Starbucks dapat memberikan pelatihan yang memadai bagi karyawannya baik yang bekerja sebagai karyawan tetap maupun yang paruh waktu. Dengan demikian mereka akan merasa dihargai dan menjadi bagian dari perusahaan. Pelatihan ini tidak hanya meliputi ketrampilan menghidangkan kopi dan melayani konsumen tetapi juga yang berkaitan dengan perbedaan budaya yang akan dihadapi oleh mereka, mengingat outlet Starbucks yang tersebar di berbagai belahan dunia dengan preferensi kon- sumen yang bervariasi. Selain itu, perusahaan perlu lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan-nya serta mengurangi jam kerja yang berlebihan agar tercipta suatu iklim kerja yang kondusif.
  • Starbucks sebaiknya juga memperbaiki diri dan tidak menghalalkan segala cara dalam mendapat- kan outlet yang ditujunya. Sebaiknya etika bisnis juga ditegakkan, mengingat brand image Starbucks yang sudah terkenal tetap harus dijaga dan dikelola.
  • Selain inovasi produk dan layanan, Starbucks juga dapat menjalin komunikasi dengan LSM setempat untuk meningkatkan produk dan kemasannya dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.



Referensi


Cateora, International Philip R and Marketing. John L. 13th Graham. edition. 2007. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Hitt, Michael A., R. Duane Ireland and Robert E. Hoskisson. 2005. Strategic Management: Competitiveness and Globalization. Ohio: Thomson Corporation. South western
Business: Coffee with your tea?; Starbucks in China. 2001. The Economist. London: Oct 6. Vol. 361, Iss 8242, pg. 88.
Percolating Profits as “Local” strategy Pays Off (SBUX). May 18, 2006

Camelia Warda P (21213844)
Finna Yuniarsih (23213480)
Hestia Miranti (24213104)
  • Dampak positif dari franchise Starbucks bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah tidak adanya intervensi negara yang berlebih terhadap usaha tiap-tiap individu, perolehan keuntungan individu pemilik franchise sesuai dengan usaha yang dilakukannya dan pangsa pasar serta pertumbuhan pasar tinggi.
  • Dampak negatif dari franchise Starbucks bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah harga yang tinggi membuat tidak semua orang dapat menikmati produk satrbucks, terlalu fokus pada pasar domestik amerika serikat. Starbucks dianggap 'american global' yang mengeluarkan biaya sentimental bagi pelanggan di beberapa negara. 
Keuntungan franchise Strabucks: usaha yang dijalankan akan cepat berkembang. Karena dengan semakin banyak individu yang menggunakan franchise berarti usaha yang dijalankan akan cepat dikenal masyarakat. Dan masyarakat juga akan dengan mudah memperoleh produk yang diinginkan, karena disetiap tempat terdapat produk dengan standar kualitas dan penyajian yang sama.
 
http://ekamissy.blogspot.com/2010/10/tugas-3-franchise-kelompok.html 


 








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS