1. Apa yang dimaksud dengan bisnis?
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy
yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
2.
Sebutkan dan jelaskan factor-faktor apa saja yang mempengaruhi
iklim bisnis di Indonesia?
1. Lingkungan
makroekonomi
Lingkungan ekonomi makro akan mempengaruhi operasional perusahaan yang dalam
hal ini keputusan pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kinerja keuangan
dengan perbankan.
Contohnya:
Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang membatasi pembelian valuta asing (valas)
yang bisa saja eksportir membeli di saat rupiah melemah dan menjualnya di saat
rupiah menguat karena kebutuhan bisnis sehingga menanggung kerugian.
2. Korupsi
baik yang bersumber dari pemerintah pusat maupun pemda
Hal ini akan menyebabkan perusahaan yang jujur akan mengalami kerugian karena
kehilangan kesempatan melakukan bisnisnya. Meski sesungguhnya hasil pekerjaanya
jauh lebih baik dibanding perusahaan korup yang mengandalkan korupsi untuk
mendapatkan tender dengan kualitas pekerjaan yang dapat dipastikan buruk.
Contohnya:
Dampak yg ditimbulkan dari korupsi bagi pengusaha cukup besar karena mereka
harus mengeluarkan biaya tinggi, baik untuk perijinan, pajak dan lain-lain.
Sedangkan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah yang sangat diharapkan oleh
pengusaha untuk menunjang jalur perekonomiannya tidak pernah terwujud karena
korupsi, kata Sofyan Wanadi.
3.
Ketidakpastian hukum
Ketidakpastian hukum merupakan salah satu pertimbangan bagi para investor dalam
berinvestasi di Indonesia dan akibatnya usaha yang telah di jalankan tidak
berkembang dengan tidak adanya investor yang mau memberikan dananya di
Indonesia, bukan tidak mungkin berpengaruh negatif juga pada posisi nilai tukar
rupiah jika selanjutnya menimbulkan ketidakstabilan nasional.
Contohnya:
“Kepastian hukum di Indonesia memang sudah dipertanyakan. Bukan saja untuk
masalah korupsi, hampir dibanyak sisi. Dari urusan ‘gangguan proses produksi
dengan sweeping-sweeping pabrik’ sampai penuntupan gangguan sarana umum
misalnya tol. Belum terlihat adanya tindakkan tegas terhadap pelanggaran
hukum,” kata Franky.
4.
Administrasi pajak
Asumsi pajak sebagai biaya, akan mempengaruhi laba sedangkan asumsi pajak
sebagai distribusi laba, akan mempengaruhi tingkat pengembalian atas investasi.
Demikian pula halnya dengan kewajiban membayar pajak, karena biaya pajak akan
menurunkan laba setelah pajak, menurunkan tingkat pengembalian, dan menurunkan
arus kas sehingga daya saing menjadi turun. (Suandy: 2006)
Contohnya:
Pengusaha Indonesia merasa trauma dengan permasalahan perpajakan di Indonesia.
Pasalnya, sebagai wajib pajak (WP), begitu sulit memperoleh kepastian dan
keadilan hukum ketika terjadi sengketa pajak. Sengketa pajak adalah putusan
Pengadilan Pajak ternyata tidak mudah untuk dilaksanakan sehingga makin
menambah ketidakpastian dalam dunia usaha.
5.
Pendidikan dan ketrampilan tenaga kerja
Pendidikan tenaga kerja merupakan alat untuk mengadopsi teknologi modern,
sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dalam perekonomian. Jadi, jika
banyak tenaga kerja yang tidak memiliki ketrampilan dan pendidikan yang
menunjang maka kegiatan produksi tidak akan berjalan dengan lanscar dan
menimbulkan efek yang buruk dalam pertumbuhan bisnis yang di jalankan.
Contohnya:
Fleksibilitas tenaga kerja ternyata membuat perusahaan-perusahaan besar dan
kecil berkembang. Sayangnya, pengusaha kelas menengah tidak ada. Hal ini
menyebabkan ketimpangan dalam high cost economic. Menurut Sofjan , salah satu
penyebab permasalahan tersebut karena regulasi yang menjadikan
perusahaan-perusahaan susah bergerak. “Masalah yang kedua, juga mengenai
masalah financing, infrastruktur, tapi yang terakhir ini adalah mengenai tenaga
kerja,” ujarnya.
6. Surat
ijin baik dari pemerintah pusat maupun pemda
Pentingnya surat izin untuk produksi, membuat produsen merasa aman akan
produksinya yang tidak bisa di ganggu dengan alasan ketidak amanan dalam
berusaha, namun di Indonesia sangat sulit untuk mendapatkan surat izin tersebut,
sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang besar dalam pengurusannya dan
pengurusannya menimbulkan kerugian tersendiri secara personal yaitu pemilik
perusahaan dan nantinya berujung kecilnya gaji pegawai.
Contohnya:
Bambang mencontohkan selama ini dia tidak mengetahui berapa waktu yang
diperlukan untuk mendapatkan surat domisili. Surat ini sangat penting karena
diperlukan untuk mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Surat Izin Usaha
Perusahaan (SIUP). Namun faktanya, dalam proses perizinan surat domisili tidak
dicantumkan kapan selesainya, sehingga pejabat daerah dengan leluasa meminta
uang, bahkan memeras ke pengusaha. Begitu pula yang terjadi pada pengurusan
surat Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit, seperti terjadi di Buol.
7. Tingkat
kriminalitas, pencurian dan kerusuhan
Ketidakamanan situasi akan memperburuk usaha, karena dengan tingginya tingkat
kriminalitas, pencurian dan kerusuhan akan membuat kerugian pada pengusaha,
apalagi yang baru membangun bisnisnya. Kehilangan barang akan menimbulkan
kerugian yang besar dalam jangka waktu tertentu.
Contohnya:
Aksi ribuan buruh di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara menyisakan
kerugian yang dialami oleh para pengusaha angkutan pelabuhan, diperkirakan
mencapai Rp 6 miliar.
8. Tingginya
pengangguran
Adanya pengangguran karena mereka tidak menguasai ketrampilan yang di butuhkan
dalam suatu pekerjaan ataupun karena ketrampilan mereka sudah umum sehingga
tidak banyak yang membutuhkan dan akibatnya tidak mendapatkan penghasilan.
Sehingga semakin tinggi pengangguran maka produksi yang di hasilkan oleh
perusahaan tidak akan banyak di beli dan akan berujung dengan kegagalan pasar
produksi.
Contohnya:
“Paling penting dan paling utama saya lihat bagaimana sektor manufaktur kita
ini turun terus, ini akan merugikan kita karena masalah pengangguran dan segala
macam,” kata Kepala Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi pada
Seminar World Bank di Gedung Graha Niaga Jakarta, Rabu (10/10).
9. Kebijakan
pemerintah
Kebijakan pemerintah merupakan seperangkat produk yang dihasilkan yang memuat
pilihan atau keputusan yang dibuat oleh pemerintah untuk menyediakan
barang-barang publik dan pelayanan kepada masyarakat.
Contohnya:
peraturan mulai dari penetapan clean and clear (CNC), proses untuk mendapatkan
eksportir terdaftar (ET), proses penetapan untuk mendapatkan kuota ekspor,
sampai kepada proses pendirian industri pengolahan dan pemurnian (smelter),
sampai pada kepemilikan saham asing di industri smelter ini sering
berubah-ubah. Sehingga pengusaha terhambat dalam menjalankan usahanya karena
kurangnya koordinasi antara pemerintah dengan pelaku usaha, dan kerugian
pengusaha sudah mencapai kurang lebih 1 triliun, belum termasuk kerugian
pemerintah dari pajak daerah dan nasional
10.
Produktifitas suatu sektor
Peningkatan produktivitas suatu sektor akan diikuti oleh peningkatan output
pada sektor yang bersangkutan dan sektor lainnya yang terkait. Sehingga jika
produktivitas menurun maka outputpun menurun dan jika satu sektor mengalami
penurunan bisnis yang terfokus pada satu sektor itu akan mengalami kerugian
karena kelangkaan.
Contohnya:
Asing menguasai sekitar 40 persen dari total 8,9 juta hektare lahan kebun sawit
di Indonesia. Masih di perdebatkan antara pengusaha atau asing yang menguasai
sektor hilir dan sektor hulu. Investor pasti mencari sektor yang menguntungkan.
Jika hulu menguntungkan, mereka akan bergerak di sana. Sejauh ini, sektor hulu
sawit memberi keuntungan cukup besar karena selisih biaya produksi masih jauh
dari harga jual. Namun sampai saat ini belim ada larangan bagi investor asing
yang masuk ke hulu sawit. Bahkan ada juga pengusaha indonesia yang berinvestasi
di luar negeri seperti Afrika.
Thanks to :
http://evadwiandini.wordpress.com/2012/10/15/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-iklim-bisnis-di-indonesia/
3.
Seberapa besar bisnis tersebut berpengaruh dalam kehidupan
sehari-hari?
Bisnis merupakan bagian dari kehidupan manusia. Bisnis tidak hanya
dilakukan oleh satu orang saja, tapi juga bias dilakukan oleh sekelompok orang.
Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan
kepada kita atau orang lain sebagai seorang konsumen. Di jaman sekarang, semua
orang sudah bias melakukan bisnis. Bahkan anak umur sekolah pun juga sudah bias
melakukan bisnis. Mengapa makin banyak masyarakat yang tanpa ragu-ragu atau sangat
minim pengetahuan mengenai dunia bisnis, berani melakukan kegiatan bisnis? Karena
semakin banyak orang yang mengetahui keuntungan yang didapatkan dengan
berbisnis.
Menurut saya, pengaruh bisnis sangat melekat dalam kehidupan
sehari-hari. Bayangkan, jika tidak ada orang-orang yang melakukan kegiatan
bisnis seperti pedagang yang biasa menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari,
manusia akan kesulitan untuk memenhi kebutuhan mereka sehari-hari. Oleh karena
itu, bisnis mempunyai pengaruh yang besar.
Tapi dalam dunia bisnis, tidak selalu keuntungan yang didapat. Ada
kalanya dalam dunia bisnis akan mengalami keberhasilan dan juga kegagalan. Maka
dari itu, diharapkan sebelum melakukan bisnis, harus siap mengahadapi resiko
yang akan terjadi ketika melakukan bisnis.